Page 66 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 66
kemudian bercerita bahwa ibu Taddung meninggal
tidak lama setelah Taddung berangkat untuk meng-
ambil kijang suci.
Taddung tidak dapat menahan tangis. Ia menyesal
pergi dan meninggalkan ibunya sekian lama. Puan dan
semua orang menenangkan Taddung. Ketika Taddung
mulai tenang, seseorang kembali berkata kepadanya,
“Taddung, ibumu berpesan kepada kami bahwa ia
mengizinkanmu menjadi guru setelah kematiannya.”
Taddung kembali tersedu. Kemudian ia bertanya,
“Di mana ibuku dikuburkan?”
“Taddung, ibumu berpesan agar kuburannya
dirahasiakan. Ia ingin kamu selalu mendoakannya
kapan pun dan di mana pun tanpa harus mengunjungi
kuburannya.”
Taddung tersedu lagi. Tangisnya terdengar lagi.
“Ibu, hamba pulang membawa kijang suci.
Mengapa engkau tidak ada di rumah, Ibu? Mengapa
engkau meninggalkanku?”
Orang-orang kembali menghibur. Tidak lama
kemudian keadaan mulai tenang. Taddung mulai bisa
58