Page 51 - Sumbar-Puti Baduik
P. 51
yang tidak terbiasa hidup di luar rumah, terbiasa manja,
dan tidak pernah menghadapi kesulitan alam, saat ini
malah berlari menuju ke bukit. Bukit Tolang biasanya
hanya dilalui perimba yang sudah akrab dengan hewan,
tumbuhan liar, dan udara lembap. Sekarang Sutan
Lanjuang dan Puti Kasumbo berlari ke sana. Pastilah
mereka akan berhadapan dengan keganasan alam
yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya. Sambil
memikirkan hal itu, Etek Ros hanya bisa menangis
tersedu sedan dan tiada henti-hentinya menadahkan
tangan ke langit untuk memohon doa kepada Yang
Mahakuasa.
“Sepadai-pandai menyimpan bangkai, bau
busuknya pasti akan tercium juga.” Demikian kata-
43