Page 16 - Putri Cantik Bertubuh Wangi
P. 16

udara  pagi,  kemudian  memenuhi  rongga  paru-pa-
               runya.  Napasnya  tenang  kembali.  Dengan  penuh
               semangat dia kembali mengayunkan langkahnya. Hari
               menjelang siang.
                       Tidak lama setelah itu, perjalanan Aki Panyum-
               pit  hampir  mendekati  keraton.  Dia  sangat  senang
               sebab  sebentar  lagi  tujuannya  akan  tercapai.  Angin
               semilir  meniup  dari  arah  timur  keraton.  Terciumlah
               bau harum yang melenakan perasaan Aki Panyumpit.
               Dia merasa damai dan bahagia.
                       "Duh,  angin  begini  harum  baunya.  Kalau
               kembang,  kembang  apa  yang  semerbak  wanginya
               seperti  ini?"  katanya  dalam  hati.  "Kalau  wangi  Putri,
               kenapa sumber angin itu bukan dari keraton, ya?" Aki

               Panyumpit berpikir-pikir, tak mengerti.
                       Aki  Panyumpit  kemudian  teringat  akan  cerita
               ayah  Sawiyah.  Sudah  pasti  bau  wangi  itu  dari  Putri
               Buniwangi  yang  terbawa  angin.  Mungkin  Nyi  Putri
               saat  ini  tidak  ada  di  keraton.  Waktu  Aki  Panyumpit
               sedang berdiri tercengang, ada orang yang pulang dari
               menyadap enau.
                       "Ki Sanak, kembang apa bau wangi begini, ya?"
               kata Aki Panyumpit.
                       "Ooh...  Saudara  bukan  orang  sini,  ya!"  jawab
               tukang sadap enau itu. "Ini bukan bau kembang, Ini
               bau wangi Nyi Putri yang sedang main-main!"
                       "Oh...  begitu,"  jawab  Aki  Panyumpit,  dia  bersi-
               kap pura-pura tidak tahu.



                                               13
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21