Page 32 - Putri Cantik Bertubuh Wangi
P. 32

"Putriku,  yang  Ayah  dan  Bunda  cintai.  Ayah  dan
               Bunda kini sedang bingung. Mmm..., “kata Raja Rumeng-
               gong ragu-ragu mau melanjutkan perkataannya.
                       "Teruskan, Ayahanda."
                       "Begini...  Putriku,  pada  akhirnya  nasib  ke-
               lanjutan Kerajaan Kertarahayu sekarang ini berada di
               tanganmu. "
                       "Ah...Ayahanda.  Jangan  bercanda?"  Kata  Putri
               Buniwangi kaget.
                       "Ya,  Euis...sayangku,"  ibunya  ikut  menyam-
               bung.
                       "Alasannya?"
                       "Ini  memang  masalah  berat,  Nak.  Patih  Aria
               Gajahmenggala  dan  rombongannya  adalah  utusan

               Raja  Pakuan  Pajajaran.  Mereka  melamarmu.  Ayah-
               anda bisa membayangkan jika lamaran raja besar itu
               ditolak."
                       Nyi  Putri  sangat  tegang.  Dia  menekan  jari-jari
               tangannya  untuk  mengatasi  perasan  galaunya.  Nyi
               Putri tidak cepat menjawab, dia hanya tunduk sambil
               merenung.
                       "Tapi... Bunda."
                       "Kenapa, sayangku?"
                       "Istrinya 'kan sudah banyak, Bunda. Saya tidak
               ingin jadi selir.”
                       "Euis, putriku, tidak ada kata tapi!”
                       "Terus bagaimana, Bunda?"





                                               29
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37