Page 37 - Putri Cantik Bertubuh Wangi
P. 37

"Kelamaan. Hari keburu siang."
                       "Sabarkanlah  hati  Juragan.  Tarik  napas  pelan
               tiga kali lalu hembuskan."
                       Nyi Putri termenung sebentar, dengan malas dia
               terpaksa menurut nasihat dayangnya. Menarik napas
               pelan.  Lalu  katanya,  "Bagaimana  kalau  kita  ke  kera-
               ton  sang  Prabu  Mundingwangi.  Kakakku  pasti  akan
               menerima kita dengan baik. Masa dia tak mau mene-
               rima  kita.  Aku  butuh  menenangkan  diri.  Aku  butuh
               menenangkan  pikiran  di  Dayeuhmenggung.  Menurut
               Bibi, bagaimana?"
                       "Mmm..."
                       "Ya? Atau Tidak?"
                       Sejurus  kemudian,  mereka  diam-diam  saja.

               Hanya mata mereka saling berpandangan. Saling me-
               minta pengertian.
                       "Juragan... baiklah," kata Sawiyah. "Saya setuju
               kalau betul kita akan ke kakak Prabu Mundingwangi.
               Sudah  tiga  tahun  lamanya  beliau  berada  di  keraton
               Dayeuhmenggung dan  kita belum pernah ke sana."
                       "Nah...begitu. Ini baru namanya sayang."
                       Tidak lama kemudian tibalah saatnya. Kira-kira
               waktu  kokok  ayam  satu  kali,  Nyi  Putri  bersama
               Sawiyah, turun dari keputren.
                       "Menyamar?"
                       "Ssst...pelan-pelan."
                       Cara Nyi Putri berpakaian meniru-niru pakaian
               dayang-dayang  dan  memakai  kerudung.  Waktu  Nyi



                                               34
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42