Page 50 - Putri Cantik Bertubuh Wangi
P. 50
Perjalanan ke kampung Mak Nini memakan
waktu sehari semalam. Pada pagi hari yang senyap
mereka sudah sampai ke tempat yang dituju. Pung-
gawa penunjuk jalan telah menunjukkan gubuk reyot
Mak Nini yang telah tampak dari kejauhan. Sebelum
sampai, sang Prabu memanggil ayah Sawiyah untuk
mengatur sebuah rencana supaya Nyi Putri mau kem-
bali tanpa merasa terpaksa. Mereka berhenti untuk
mematangkan rencana itu.
Sang Prabu menyuruh ayah Sawiyah untuk
memperlihatkan kerinduannya kepada Sawiyah. Dia
juga harus memeluk Sawiyah sambil menangis supa-
ya Nyi Putri terharu melihatnya. Ayah Sawiyah menu-
rut apa yang diperintahkan sang Prabu. Setelah se-
mua rencana matang, mereka pun melanjutkan per-
jalanan menuju gubuk Mak Nini.
Ayah Sawiyah berjalan lebih dulu dengan
tenangnya. Kebetulan saat itu, Mak Nini, Nyi Putri,
dan dayang Sawiyah berada di bale-bale, mereka
tengah bercengkrama. Dengan raut muka sedih, ayah
Sawiyah memanggil anaknya perlahan-lahan.
"Sawiyah... Sawiyah."
"Abah...!"
"Sawiyah, anakku. Syukur kepada Dewata seka-
rang ketemu," kata Ayah Sawiyah sambil menangis dan
memeluk anaknya. “Sawiyah, ibumu bingung. Takut
kehilanganmu. Dia selalu menangis."
47