Page 54 - Cerita Putri Nibung di Sarang Lamun
P. 54
8
Ketika tengah menyusuri pantai, dari kejauhan
samar ia melihat bagunan yang megah seperti istana.
Karena penasaran, ia segera mendekati bangunan
mewah itu. Dalam hatinya ia berbisik.
“Bangunan apakah ini? Sangat aneh dan
mencurigakan jika di tengah pulau yang terpencil seperti
ini ada bangunan yang begitu megah. Lalu, mengapa
pula harus ada penjagaan di pintu gerbangnya? Apakah
ini yang disebut istana? Lalu, istana siapa?”
Tak ingin kehadirannya diketahui penjaga gedung
yang tampak bersiaga penuh di setiap pintu dan sudut
bangunan, Bujang Limpu mengendap-endap. Ketika
hampir mendekati pintu gerbang, perlahan ia mendengar
percakapan dua orang yang tengah berjaga.
“Hei, kau tahu atau tidak kalau Datok sudah bawa
barang baru lagi?” kata seorang penjaga membuka
percakapan dengan kawannya.
“Tahu. Yang aku dengar barang yang ini sangat
istimewa. Karena terlalu istimewa, barang itu disimpan
di ruang pribadi miliknya. Tak seorang pun boleh melihat
apalagi menyentuhnya?” kata penjaga yang satunya.
Bujang Limpu yang tengah asyik menguping
percakapan dua penjaga itu tersentak kaget ketika
43