Page 61 - Cerita Putri Nibung di Sarang Lamun
P. 61

Akek Sabak. Giginya berkali-kali terdengar gemeretak
            menahan  kesal.  Tangannya  dikepalkan  kuat-kuat  dan
            kakinya berkali-kali pula menendang batu yang ada di
            sekelilingnya hingga beterbangan.

                 Bujang  Limpu  muncul  di  hadapan  Datok  Aek
            Bara  dengan  santainya,  tatapi  tetap  waspada.
            Ketika  mendapati  yang  datang  bukan  musuh  yang
            diharapkannya,  Datok  Aek Bara  semakin  marah  dan

            murka.
                 “Hei, Jang, siapa  kamu?  Untuk  apa  kaudatang
            kemari mengantarkan nyawa?” tanya Datok Aek Bara
            dengan sombongnya.

                 “Untuk  menghadapimu  rasanya  tak  perlu  guruku
            yang  turun  tangan.  Cukup  aku  saja  yang  akan
            mengantarmu ke liang lahat,” kata Bujang Limpu dengan
            penuh keyakinan.

                 Kemudian,  terjadilah  pertempuran  yang  sangat
            sengit  antara  Bujang  Limpu dan  Datok  Aek Bara.
            Segala  kemampuan  dan  jurus  kanuragan  yang  ia
            kuasai dikerahkan untuk mengalahkan Datok Aek Bara.

            Sementara  itu,  Datok  Aek  Bara  meladeni  lawannya
            dengan setengah hati. Ia menganggap lawannya masih
            bau kencur dan tidak sebanding dengannya. Hal inilah
            yang ditunggu oleh Bujang Limpu.

                 Ketika  Datok  Aek Bara  lengah,  dengan  kecepatan
            yang  dimilikinya,    Bujang  Limpu  segera  menancapkan



                                          50
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66