Page 16 - Putri Ringin Kuning
P. 16

“Baiklah,  Dinda. Kalau  itu permintaanmu,  Kanda akan
            melakukannya. Nanti kalau segala urusan yang mendesak sudah

            dibereskan, Kanda akan segera berangkat.”

                  “Terima kasih, Kanda.”
                  Hati Nyai Ciciri  merasa lega.  Keinginannya  untuk

            mendapatkan caping dan papaliran sudah ia sampaikan. Ia pun
            segera mohon diri. Dengan diiringi oleh dayang pengasuhnya, ia

            pun kembali ke keputren.

                  Beberapa  hari kemudian, raja  pun  memenuhi janjinya.
            Setelah  membereskan  urusan kerajaan,  ia segera  bersiap-siap

            untuk meninggalkan istana. Ia tanggalkan pakaian kebesarannya,
            termasuk berbagai atribut  kerajaan  yang menempel pada

            tubuhnya. Ia lalu berganti dengan pakaian orang biasa. Pakaian
            yang dikenakannya sangat sederhana sehingga tidak mengesankan

            bahwa ia seorang  raja.  Dalam  hati, ia memang sudah berniat
            untuk menyamar. Dengan menyamar, ia dapat mencari caping dan

            papaliran  dengan  lebih leluasa.  Kepergiannya itu  juga sekalian
            untuk mengetahui keadaan rakyat di wilayah kerajaannya.

                  Pada  saat  yang  telah  ditentukan,  raja  pun  meninggalkan
            istana. Ia hanya ditemani oleh dua orang pengawal.  Kedua

            pengawalnya itu pun menyamar seperti  rakyat  biasa. Ia tidak

            mengenakan atribut keprajuritannya.

            Caping   : penutup kemaluan anak perempuan (bentuknya seperti daun sirih,
                    dibuat dari emas, perak, atau tembaga)
            Papaliran : tutup kemaluan anak laki-laki yang terbuat dari emas, perak, atau tembaga


                                         10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21