Page 22 - Putri Ringin Kuning
P. 22

“Sekarang, aku akan istirahat. Ingat, jangan lupa tugas kalian
            nanti  malam,”  pesan Galuh  Gagalang  sebelum  pergi menuju  ke
            tempat peristirahatannya.

                  Para pengawal pun segera bersiap-siap untuk melaksanakan

            tugas. Saat  itu matahari sudah  mulai  tenggelam. Pelan-pelan
            suasana pun mulai gelap. Tidak lama kemudian, setelah suasana

            di luar benar-benar sudah gelap, para pengawal itu menyelinap
            keluar  dari  istana.  Mereka  melangkah  dengan  sangat  hati-hati.

            Sesuai dengan pesan Galuh Gagalang,  perjalanan  mereka tidak
            boleh diketahui oleh siapa pun.

                  Dua  orang  pengawal  tampak  menggiring sang  permaisuri

            untuk diasingkan di tepi hutan di luar istana. Dua orang yang lain
            memikul peti yang berisi bayi sang permaisuri. Mereka berjalan

            beriringan menyusuri jalan sepi. Beberapa saat kemudian langkah
            mereka  mulai  memasuki  hutan.  Sepi sekali  suasana  di tengah

            hutan itu.

                  Sesampainya di  tengah hutan, para pengawal itu mulai
            berpisah. Dua orang pengawal yang menggotong tubuh permaisuri

            berbelok  ke kanan  menuju ke sungai yang  ditunjuk  oleh Galuh
            Gagalang. Sementara dua orang yang lain belok ke kiri menuju ke

            hutan. Mereka terus berjalan tanpa suara.
                  Dua orang  yang  memikul  peti berisi  bayi itu  tiba  di tepi

            sungai.  Mereka  tampak  ragu  untuk  langsung  menghanyutkan
            peti itu. Salah seorang di antara mereka kemudian mengatakan

            perasaannya.

                                         16
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27