Page 23 - Putri Ringin Kuning
P. 23

“Kakak, saya sebenarnya tidak tega melakukan hal ini,” kata
            seorang pengawal yang lebih muda.

                  “Bagaimana  kalau  bayi ini kita  berikan  saja  kepada

            seseorang.  Dengan begitu,  mereka akan dapat  selamat,” lanjut
            pengawal yang lebih muda itu.

                  “Hush, enak saja kamu. Kalau ketahuan, kita bisa dipancung,”
            ujar pengawal yang lebih tua yang tidak setuju dengan rencana itu.

                  “Lalu, kita harus bagaimana agar bayi-bayi ini bisa selamat?”

                  “Yang  bisa  kita  lakukan  hanya  berdoa.  Mudah-mudahan,

            bayi-bayi ini kelak  ada  yang  menolongnya.  Untuk  itu, agar air
            sungai  tidak  masuk  ke dalam  kotak,  ambillah  beberapa  potong
            daun jati. Masukkan daun-daun itu di dasar kotak, lalu taruh kain

            di atasnya. Mudah-mudahan bayi-bayi ini merasa hangat sehingga

            dapat selamat.”
                  “Baiklah, Kak. Saya setuju dengan ide Kakak.”

                  “Selain itu, sebagai tanda pengenal jika bayi-bayi ini kelak

            selamat, aku akan memberinya nama.”

                  “Nama? Akan diberi nama apa, Kak?”

                  “Untuk  mengenang tempat  permaisuri  berada, bayi
            perempuan ini akan kuberi nama Putri Ringin Kuning. Yang laki-
            laki  akan kuberi  nama  Sutan  dan  Satin   supaya mereka diberi

            pertolongan oleh Yang Mahaagung sehingga bisa selamat.”

                  “Bagus  sekali itu, Kak.  Saya setuju. Namun, bagaimana
            caranya?”


                                         17
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28