Page 25 - Putri Ringin Kuning
P. 25
PETI AJAIB
Raksasa perempuan itu terus mengawasi aliran sungai.
Dengan sorot mata yang merah menyala, ia tidak henti-hentinya
mengawasi peti bayi itu.
“Hm,” raksasa perempuan itu menggeram. “Benda apa itu?”
tanyanya pada diri sendiri.
Dari balik rerimbunan pohon, raksasa perempuan itu
melangkah pelan-pelan mendekati aliran sungai. Meskipun pelan,
langkahnya terdengar berdebam di tanah. Sesampainya di tepi
sungai, diraihnya peti itu.
“Hm, rupanya ini sebuah peti,” gumamnya sambil
membelalakkan matanya. Mata yang bulat itu tampak berbinar-
binar.
Setelah mengambil peti itu, ia segera mengangkat dan
membawanya pulang. Beberapa saat kemudian ia pun sampai pada
sebuah pondok di tengah hutan. Pondok itu berbentuk panggung
yang terletak di atas pohon. Tepatnya, pondok itu berada di cabang
sebuah pohon yang sangat besar. Di situlah raksasa perempuan itu
tinggal bersama suaminya.
19