Page 26 - Putri Ringin Kuning
P. 26

Sesampainya di pondok, raksasa perempuan itu disambut

            oleh suaminya.  Suami  raksasa itu  tentu  saja  juga raksasa.
            Tubuhnya besar dan gendut. Matanya bulat. Rambutnya gimbal

            tak beraturan.

                  “Istriku, apa yang kaubawa itu?” sambut sang suami setelah
            turun dari  pondoknya. Ia tampak  ingin segera tahu apa yang

            dibawa oleh istrinya.

                  Karena penasaran, suami raksasa itu segera membuka peti.
            “Oe, oe, oeeee...,” terdengar tangis bayi setelah peti itu terbuka.

                  Kedua raksasa suami-istri  itu pun sangat terperanjat.

            Keduanya heran begitu melihat ada tiga anak manusia di dalam
            peti itu. Yang satu perempuan, dan yang dua laki-laki. Mata kedua
            raksasa itu tak berkedip-kedip memandang ketiga bocah mungil

            itu. Ketiga bocah itu tampak sangat bersih. Matanya sangat bening

            dan pipinya montok-montok.
                  Meskipun masih bayi, wajahnya tampak cantik dan tampan.

            Hal  itu  membangkitkan  rasa  iba  dan rasa sayang  sang raksasa
            perempuan.  Namun,  bagi  suaminya,  kemontokan  anak-anak  itu

            justru membangkitkan selera makannya. Hal itu tampak dari air
            liurnya yang terus menetes dari bibirnya yang tebal.

                  Sang raksasa perempuan memandangi bayi-bayi  itu tak

            berkedip. Ia lalu mengulurkan tangannya untuk mengangkat bayi-
            bayi itu. Namun, sebelum tangannya menyentuh bayi-bayi itu, ia




                                         20
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31