Page 30 - Putri Ringin Kuning
P. 30
Dengan keberadaan Putri Ringin Kuning dan kedua
saudaranya, kehidupan di dalam keluarga raksasa itu pun
bertambah semarak. Suami-istri raksasa itu mengasuh mereka
dengan baik. Ketiga anak manusia itu dirawat, diberi makan, dan
diajari berbagai hal.
Hari demi hari Putri Ringin Kuning dan kedua saudaranya
tumbuh menjadi anak yang sehat, lincah, dan patuh. Ketiganya
tidak pernah rewel. Sejak mulai bisa merangkak, Putri Ringin
Kuning dan kedua saudaranya selalu diperhatikan. Istri raksasa
itu tidak pernah meninggalkannya. Ia takut kalau anak-anak itu
jatuh dari pondoknya yang cukup tinggi. Karena itu, anak-anak
asuhnya itu selalu dijaganya. Karena sibuk menjaga anak-anak
asuhnya, istri raksasa itu tidak pernah lagi mencari makan di
hutan. Ia kini hanya mengandalkan suaminya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Untungnya, suaminya pun dapat mengerti.
Ketika usia Putri Ringin Kuning menginjak remaja, tanpa
sengaja ia mendengar percakapan kedua orang tua asuhnya.
“Istriku, dulu kau sudah berjanji. Kalau sudah besar, anak-
anak itu akan kauserahkan padaku untuk kusantap. Sekarang
anak-anak itu sudah besar. Penuhilah janjimu,” kata suami sang
raksasa itu.
Hati Putri Ringin Kuning berdebar keras mendengar hal itu.
Bulu kuduknya merinding. Ia merasa sangat takut. Ia juga sedih
mengetahui niat jahat ayah asuhnya.
24