Page 37 - Putri Ringin Kuning
P. 37
“Bisa jadi mereka mata-mata dari kerajaan lain,” bisik salah
seorang prajurit itu. Prajurit yang lain pun curiga karena tampang
mereka berbeda dari penduduk kampung itu.
Karena kecurigaan itu, para prajurit kerajaan kemudian
menangkap Putri Ringin Kuning dan kedua saudaranya. Putri
Ringin Kuning dan kedua saudaranya pun dibawa ke kerajaan.
Sesampainya di kerajaan, mereka pun diserahkan kepada
sang raja. Baginda Raja sangat terkejut menerima ketiga tawanan
itu. Hatinya berdebar-debar. Jantungnya pun berdenyut kencang.
Betapa tidak? Wajah tawanan yang perempuan sangat mirip
dengan wajah permaisurinya, yaitu Nyai Ciciri. Kemudian, wajah
dua tawanan lelaki muda itu sangat mirip dengan dirinya.
Sejenak sang raja tidak dapat berkata apa-apa. Ia tampak
terpesona melihat wajah ketiga tawanan itu. Matanya tak henti-
hentinya memandangi mereka, mulai dari ujung kaki sampai ke
ujung rambut.
“Gadis manis dan jejaka yang tampan, aku berbahagia sekali
menerima kunjungan kalian,” ujar sang raja kemudian.
“Terima kasih, Tuanku Raja,” jawab Putri Ringin Kuning dan
kedua saudaranya hampir berbarengan.
“Kalian tidak usah sungkan dan tidak perlu berbasa-basi. Di
sini kalian bukanlah tawanan. Kalian adalah tamu-tamuku,” ujar
raja dengan ramah.
31