Page 41 - Putri Ringin Kuning
P. 41

yang sunyi, sayup-sayup ia mendengar percakapan burung Pipit

            yang bersarang di atas perahu. Induk burung itu sedang bercerita
            kepada anaknya mengenai seorang  permaisuri  yang  dicelakai
            oleh madunya.

                  Raja  merasa  tertarik dengan  cerita itu.  Ia  lalu  memasang

            telinga untuk mendengarkan percakapan keluarga burung pipit
            itu.

                  “Bu, ayo ceritakan lagi. Apakah permaisuri itu masih hidup?

            Ciri-Ciri, ya, Bu, namanya,” rengek anak burung pipit itu berulang-
            ulang.

                  “Hush, jangan  keras-keras.  Nanti  suaramu  didengar oleh

            raja. Raja yang pernah Ibu ceritakan itu ada di bawah kita. Ia ada
            di dalam perahu,” bisik ibunya.

                  Mendengar itu hati raja berdebar-debar. Dalam hati, ia lalu
            memohon agar keluarga burung itu segera melanjutkan ceritanya.

            Ia ingin segera mengetahui misteri keluarganya, juga misteri Putri
            Ringin Kuning dan kedua saudaranya.

                  Induk  burung  pipit  itu  lalu  menceritakan  kembali  sebuah

            kisah yang pernah didengarnya.

                  “Permaisuri itu namanya Nyai Ciciri, bukan Ciri-Ciri,” induk
            burung itu mulai bercerita sambil membetulkan ucapan anaknya.







                                         35
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46