Page 48 - Putri Ringin Kuning
P. 48

Kuning  dan kedua saudaranya menemuinya,  Baginda  Raja
            menyambutnya  dengan  ramah.  Senyumnya  pun  mengembang

            menerima kehadiran mereka.

                  “Maafkan  hamba,  Tuanku,”  ujar  Putri  Ringin  Kuning
            dengan sopan. “Mengapa Tuanku memerintahkan prajurit untuk

            membawa hamba dan kedua saudara hamba?” tanyanya.
                  “Kemarilah, Nak. Ada rahasia yang harus kauketahui,” sahut

            Baginda Raja.

                  “Rahasia apa, Tuanku?” ujar Putri sambil mendekat.

                  “Begini, Nak. Kaumasih ingat ‘kan? Semalam aku menginap
            di  rumah  perahumu.  Malam  itu  aku  tidak  bisa  tidur.  Di  tengah

            kesunyian malam itu, aku mendengar cerita seekor burung pada
            anaknya. Menurut cerita burung itu, engkau dan kedua saudaramu

            sebenarnya adalah anak-anakku.”

                  Mendengar pengakuan itu, Putri Ringin Kuning dan kedua
            saudaranya sangat  terkejut. Ia  tidak  menyangka raja  akan
            mengatakan hal itu. “Benarkah? Benarkah aku anak seorang raja?”

            tanya Putri Ringin Kuning dalam hati. Ia ragu. Untuk beberapa saat

            ia diam, tidak segera menanggapi pernyataan sang raja.
                  “Mengapa  kaudiam, Nak? Apakah engkau merasa ragu?”

                  Pertanyaan  raja  itu membangunkannya dari  lamunan.

            Ia tampak  gelagapan.  Ia  bingung.  Ia tidak  tahu  apa  yang  harus
            dikatakan.




                                         42
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53