Page 49 - Putri Ringin Kuning
P. 49

“Maaf,  Tuanku,”  sela  Sutan.  “Apa  yang  membuat  Tuanku
            yakin bahwa kami adalah putra Tuanku?” tanyanya.

                  “Anakku, apakah kalian tidak menyadari bahwa wajah kalian

            mirip denganku? Itu yang pertama, sedangkan yang kedua akan
            kita buktikan. Menurut cerita burung itu, ibu kalian diasingkan di

            tepi hutan. Nanti, setelah ini, kita cari ibumu.”
                  “Baiklah, Tuanku.”

                  Sementara itu, sebagian prajurit yang lain sedang berupaya

            menggeser  pohon beringin itu.  Pohon beringin yang menjadi
            sandaran  perahu itu  akan  digeser  ke tepi sungai agar perahu

            Ringin Kuning itu bergerak. Beberapa orang prajurit yang
            berbadan kekar tampak sedang menarik tambang-tambang yang

            diikatkan pada pohon beringin itu.

                  Sedikit  demi sedikit pohon beringin itu  mulai  bergerak.
            Namun, ketika pohon itu benar-benar bergerak,  para prajurit

            tak mampu menahan. Akhirnya, pohon beringin itu tumbang ke
            sungai. Bersamaan dengan itu, bergeraklah perahu Putri Ringin

            Kuning dan saudara-saudaranya. Perahu itu lalu dipinggirkan.

                  Setelah  perahu  itu  menepi, para prajurit  secara  beramai-
            ramai mengangkat dan membawanya ke istana.

                  Setelah  perahu itu  dibawa  ke istana,  beberapa  prajurit
            diminta mencari permaisuri di tepi hutan. Raja dan para putranya

            pun mengiringi perjalanan para prajurit itu. Tidak lama kemudian




                                         43
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54