Page 50 - Putri Ringin Kuning
P. 50

sang permaisuri pun ditemukan di sebuah pondok di tepi hutan.

            Berkat pertolongan Yang Mahakuasa, Nyai Ciciri masih hidup. Ia
            tampak masih muda dan cantik. Hanya saja, wajahnya kelihatan

            pucat dan tubuhnya sangat lemah.

                  Raja  beserta Putri Ringin  Kuning  dan kedua saudaranya
            yang  mengiringinya  pun  tampak  amat  berbahagia.  Mereka  lalu

            saling berpelukan berbagi kebahagiaan.

                  “Sekarang  kalian  percaya ‘kan pada perkataanku,” ujar
            Baginda Raja kemudian.

                  “Iya, maafkan kami, Tuanku,” jawab Putri Ringin Kuning dan

            kedua saudaranya hampir bersamaan.
                  “Mulai  sekarang  jangan  panggil  aku  dengan  tuanku”,

            Panggillah  aku dengan  Ayahanda. Apa kalian  mengerti?”  pinta
            sang raja.

                  “Baik, Ayahanda.”

                  “Nah, begitu ‘kan lebih baik. Sekarang, ayo, kita  rawat

            ibundamu.”
                  “Baik, Ayahanda.”

                  Sesaat  kemudian, Baginda  Raja  beserta ketiga  putranya

            memboyong Nyai  Ciciri  kembali  ke istana.  Sesampainya  di
            istana, permaisuri raja itu segera dirawat oleh tabib. Setelah itu,

            kesehatan permaisuri pun secara berangsur-angsur mulai pulih.





                                         44
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55