Page 17 - Maluku-Adi Syaiful Mukhtar-Putri Tujuh-Sigit-Fiks
P. 17

Tujuh  putri  mengangguk  pertanda  mengerti.

            “Suatu  kebahagiaan  bagi  kami  mendengar  perkataan


            Ayahanda. Ilmu yang kami dapatkan selama di istana,

            tampaknya kurang lengkap jika tidak melihat langsung.


            Bagi kami, kesempatan ini kami gunakan untuk belajar

            banyak  hal,” jawab  Putri  Sulung  dengan  senyum  di


            bibirnya. Tampak kebahagiaan di paras cantik ketujuh

            putri setelah mendengar izin sang sultan untuk berjalan-


            jalan di kayangan. Kebahagiaan mereka rasakan karena

            selama  bertahun-tahun  ini  mereka  hanya  berada


            di  istana  untuk  mempelajari  banyak  hal.  Salah  satu

            pembantunya,  yaitu  Lalat,  diperintahkan  oleh  sang


            sultan untuk memantau dan memberi informasi tentang

            segala hal yang dilakukan oleh ketujuh putrinya di luar


            istana.

                 “Wahai  Lalat,  kuperintahkan  engkau  menjaga


            putri-putriku. Pantau dan laporkan segala sesuatu yang



                                          8
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22