Page 44 - Maluku-Adi Syaiful Mukhtar-Putri Tujuh-Sigit-Fiks
P. 44

sang  putri.  Kebahagiaan  muncul  kembali  di  wajah

            Laweri  Hulan.  Letih  lesu  yang  mendera  Laweri  Hulan


            hilang seketika.

                 “Istriku, setiap hari engkau menyambutku dengan


            wajah cantikmu. Maafkanlah aku jika selama ini tidak

            bisa  membahagiakanmu,”  kata  Laweri  Hulan  sambil


            membelai rambut hitam sang putri.

                 “Tidak, suamiku, engkau telah berbuat banyak hal


            untuk menghidupiku di dunia. Saya telah belajar banyak

            mengenai  pengorbanan  dan  kesetiaan  dari  manusia


            sepertimu,” kagum sang Putri Bungso kepada suaminya

            yang mulai merebahkan kepala di pangkuannya.


                 Laweri  Hulan  merasakan  cinta  dan  kasih  sayang

            istrinya  yang  semakin  lama  semakin  besar.  Namun,


            Putri Bungso masih memendam rasanya ingin kembali

            berkumpul dengan keluarganya di kayangan.







                                          35
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49