Page 55 - Maluku-Adi Syaiful Mukhtar-Putri Tujuh-Sigit-Fiks
P. 55

Laweri Hulan dan Sang Putri

                             Kembali ke Bumi






                 Laweri  Hulan  dan  Putri  Bungso tinggal  di istana

            bersama  sultan  hingga  mereka  mempunyai  satu


            keturunan.  Suatu  saat,  Laweri  Hulan  merasa  malu

            untuk  bertahan  di  kayangan.  Dia  hanya  hidup  dari


            kekayaan  sang  sultan.  Kemandirian  merupakan  salah

            satu  pedoman  hidup  Laweri  Hulan.  Namun,  dia  takut


            istrinya tidak menghendaki keresahannya.

                 “Wahai  Suamiku,  apa  yang  engkau  risaukan?


            Tampaknya  akhir-akhir  ini  engkau  sering  termenung

            sendiri,” sapa Putri Bungso sekaligus menanyakan hal


            yang tak biasa dilakukan suaminya.

                 Laweri Hulan terlihat masih bersandar di tiang teras


            ruang  keluarga  istana  sembari  menjawab  pertanyaan






                                          46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60