Page 18 - Sultra-Putri Waeruwondo
P. 18

2. SEPASANG MATA








                 Sore  itu,  seperti  biasanya,  Waeruwondu  sedang
            berada  di taman  bunga.  Ia hanya  seorang  diri  tanpa

            seorang  dayang  yang  menemaninya.  Dayang  Rabiah
            yang  biasanya  selalu  setia  menyertainya,  saat  itu

            sedang berada di bagian belakang istana mengerjakan
            sesuatu yang diperintahkan oleh permaisuri. Meskipun

            seorang diri, ia tampaknya sangat menikmati suasana
            di  taman  itu.  Ia  bernyanyi-nyanyi  sambil  menyiram

            beberapa bunga yang sedang tumbuh subur di taman.
                 Tampaknya suasana hatinya saat itu sedang sangat

            baik mungkin karena beberapa tanaman bunga yang baru
            ditanamnya beberapa hari lalu terlihat mulai tumbuh.

            Salah seorang dayang istana membawakan bunga itu.
            Kemuning  nama  bunga  itu.  Konon,  bunga  itu  dapat

            memberikan kebahagiaan bagi orang yang merawatnya
            dengan baik. Bunga itu merawatnya gampang-gampang

            susah.  Gampang  karena  apabila  menemukan  tempat
            atau tanah yang cocok, ia akan tumbuh dan berkembang






                                          11
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23