Page 19 - Sultra-Putri Waeruwondo
P. 19

dengan  baik.  Namun,  susah  karena  tidak  sembarang
            tempat bunga ini bisa tumbuh dengan baik.

                 Ketika melihat bunga itu telah mulai tumbuh, hati
            Waeruwondo  berbunga  dan  bernyanyi.  Nyanyian  itu

            sesekali  terdengar  indah  keluar  dari  bibir  mungilnya.
            Semilir angin sore terasa sejuk menyentuh permukaan

            kulit Waeruwondo membuatnya tanpa sadar berputar-
            putar  seakan  sedang  menarikan  sebuah  tarian  suka

            cita. Ia sungguh asyik menari sehingga tidak menyadari
            sepasang  mata  sedang  memperhatikannya  dengan

            tajam.
                 Sepasang mata itu berkata, “Em, cantik sekali putri

            itu,” katanya berbisik pada diri sendiri.
                 Tatapan  sepasang  mata  itu  seakan  hendak

            menelan tubuh Putri Waeruwondo yang terus berputar-
            putar  sambil  sesekali  menyiram  tanaman  bunga  atau

            membelai lembut kembangnya. Sepasang mata itu terus
            saja  menatap  Waeruwondu  seakan  enggan  berkedip.

            Kecantikan Putri Waeruwondo yang tersiar di penjuru
            negeri  benar  telah  dibuktikannya  sendiri.  Ia  benar-

            benar yakin bahwa orang yang sedang menyiram bunga
            itu adalah Waeruwondo, Putri Lakinolipu.






                                        12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24