Page 21 - Sultra-Putri Waeruwondo
P. 21
Ia tidak ragu lagi untuk menjalankan rencananya.
Sebuah rencana yang telah ia persiapkan jauh hari
sebelumnya. Ia kini telah berada sangat dekat dengan
Putri Waeruwondo. Ia yakin bahwa ia tidak salah memilih
orang. Perjalanan jauh yang harus ditempuhnya, rasa
lelah yang dirasakannya, dan berbagai rintangan yang
menghadangnya untuk sampai di tempat itu sungguh
telah terobati tatkala melihat langsung Sang Putri.
Putri yang cantik jelita dan sebentar lagi akan ….
“Ina,” teriakan Waeruwondo mengagetkan
sepasang mata yang sedari tadi memandangi dirinya.
Ia tidak melanjutkan kata hatinya, terhenti tatkala
mendengar suara teriakan sang putri. Ia menunggu
sejenak sebelum sepasang mata itu mengalihkan
pandangan ke arah seseorang yang sedang tergopoh-
gopoh keluar dari dalam istana. Rupanya Waeruwondo
memanggil salah seorang dayang istana.
“Ada apa Putri memanggil hamba?”
Waeruwondo hanya tersenyum dan berlari kecil
mengelilingi tanaman bunga yang baru disiraminya.
“Alangkah senangnya hati Tuan Putri sore ini,”
kata orang itu dalam hati.
14