Page 22 - Sultra-Putri Waeruwondo
P. 22

“Ina, lihatlah bunga-bunga ini, tumbuh subur, dan
            menyegarkan  pandangan  mata,”  kata  Waeruwondo.

            Pandangannya  berbinar  menyapu  bunga-bunga  yang
            tumbuh subur di taman.

                 “Ini berkat ketekunan Putri merawat bunga-bunga
            itu,” kata Ina tersenyum.

                 Putri     Waeruwondo         tersenyum      mendengar
            perkataan  dayang  pengasuhnya.  Benar  apa  yang

            dikatakan  oleh  dayang  itu  bahwa  semua  berkat
            ketekunannya  merawat  bunga-bunga  itu.  Sejak

            kecil,  ia  memang  sudah  menyukai  bunga.  Barangkali
            kesukaannya itu ia warisi dari mendiang neneknya. Dari

            mendiang neneknyalah ia banyak belajar menanam dan
            merawat bunga agar tumbuh dengan baik dan subur. Ia

            diajarkan pula mengenal jenis dan sifat tanaman agar
            ketika menanamnya dapat tumbuh dengan baik.

                 Dulu,  tatkala  mendiang  neneknya  masih  hidup,
            ia  paling  senang  melihat  dan  menemani  neneknya

            kala  sedang berada  di taman.  Ia  mengagumi tangan
            terampilnya yang begitu cekatan memilih dan memilah

            dedaunan  dan  batang  bunga  yang  harus  dipangkas
            dan dibuang. Biasanya, sambil bekerja, neneknya akan

            menjelaskan kepadanya perihal tujuan membuang daun-



                                          15
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27