Page 24 - Sultra-Putri Waeruwondo
P. 24

seringkali  melecut  rasa  kasih  dan  sayang  di  hatinya
            terhadap  junjungannya  itu.  Saking  sayangnya,  ia

            menganggap Waeruwondo seperti anaknya sendiri.
                 Sejak Waeruwondu lahir, dialah  yang mengasuhnya

            hingga  tumbuh  dewasa.  Waeruwondu  baginya  sudah
            seperti  anak  kandungnya  sendiri  apalagi  dia  memang

            tidak memiliki anak.
                 Namun, Wa Ina dan suaminya merasa bersyukur

            kepada  Tuhan  karena  telah  diberikan  kemurahan
            lain  melalui  Waeruwondo.  Keberadaan  Waeruwondo

            yang  berperangai  lemah  lembut,  santun,  dan  telah
            menganggapnya         seperti   keluarga     sudah     cukup

            mengobati  kerinduan  mereka  terhadap  kehadiran
            seorang anak. Bagi mereka, Tuhan telah menjawab doa-

            doanya melalui Waeruwondo.
                 “Ina, mengapa melamun?”

                 Pertanyaan        Waeruwondo         yang      tiba-tiba
            mengagetkan perempuan separuh baya itu.

                 “Nah, sekarang  giliran  Ina  yang  melamun.
            Mengapa ikut-ikutan dengan saya?” tanya Waeruwondo

            bermaksud  menggoda.  Dayang  itu  hanya  tersenyum
            menanggapi godaan Waeruwondo.






                                          17
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29