Page 30 - Sultra-Putri Waeruwondo
P. 30

masuk ke istana mencari obat untuk meredakan sakit
            pada kepalanya, sang putri pasti masih bersama mereka

            saat  itu.  Seandainya  ia  tidak  terjatuh,  tentu  pula  ia
            bisa  langsung  bergegas  kembali  ke taman  setelah

            mengambil pacul dan tanaman bunga yang diinginkan
            Putri Waeruwondo. Berbagai kata pengandaian seakan

            berlomba menyesaki kepala Wa Ina, betapa ia sangat
            menyayangkan peristiwa itu.

                 “Kembalilah ke bilikmu, Ina. Kami tidak menyalah-
            kanmu atas hilangnya Waeruwondo dan tidak pula kami

            akan menghukummu,” kata Lakinolipu. Wajahnya masih
            muram, kelopak matanya bengkak tanda kurang tidur.

                 “Bantulah kami mencari Waeruwondo. Jika kamu
            mengetahui adanya petunjuk keberadaan Waeruwondo,

            segera beri tahukan kepadaku,” lanjut Lakinolipu.
                 Wa  Ina  beringsut  dari hadapan  Lakinolipu  dan

            permaisuri.  Ia  tidak  masuk  ke dalam  biliknya, tetapi
            langsung menuju ke taman untuk mencari sesuatu yang

            bisa dijadikan petunjuk keberadaan Putri Waeruwondo.
                 Di taman, dilihatnya Dayang Rabiah sedang berjalan

            mondar-mandir  sambil  mengamati  keadaan  sekeliling.
            Tampak  jika  dayang  itu  seperti  sedang  mencari  atau

            mengamati  sesuatu.  Sesekali  kepalanya  menunduk



                                          23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35