Page 6 - Sultra-Putri Waeruwondo
P. 6
SEKAPUR SIRIH
Kehidupan sastra lisan bergenre cerita rakyat di
Sulawesi Tenggara dapat dikatakan tumbuh dan berkembang
di tengah masyarakat penuturnya. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya cerita rakyat yang dijumpai di masyarakat ketika
sedang melakukan pemetaan sastra. Namun, suburnya
cerita tersebut tidak menjamin pelestariannya sebab
terdapat kendala besar dalam hal pewarisan cerita. Tidak
semua generasi penerus memiliki perhatian dan kepedulian
besar terhadap pelestarian cerita rakyat sehingga hal ini
perlu disikapi serius demi menyelamatkan warisan budaya
tersebut. Salah satu cara adalah melalui penulisan cerita
yang diadopsi dari cerita rakyat.
Cerita Putri Waeruwondo dan Sepatu yang Hilang
diadopsi dari cerita rakyat Buton Utara, Sulawesi Tenggara
yang dituturkan oleh Bapak Ali Nurdin. Cerita ini sarat dengan
pendidikan karakter dan budi pekerti luhur yang bermanfaat
bagi tumbuh kembang anak. Anak kian hari mengalami
krisis bacaan yang sarat dengan pendidikan karakter, kian
hari terdegradasi oleh kehadiran cerita-cerita bernuansa
modern, baik melalui media elektronik maupun cetak padahal
kita kaya dengan cerita rakyat. Penulisan cerita ini sebagai
bentuk kepedulian terhadap pelestarian cerita rakyat
sekaligus wujud dukungan terhadap program gerakan literasi
bangsa. Hadirnya cerita ini diharapkan dapat merangsang
dan mengasah daya baca anak sehingga menjadikan kegiatan
membaca dan menulis sebagai hobi. Mudah-mudahan usaha
ini dapat menambah wawasan kesastraan anak, merangsang
jiwa anak untuk peduli terhadap perkembangan sastra
Nusantara.
Semoga bermanfaat dan selamat membaca!
Kendari, April 2016
Uniawati
v