Page 12 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 12
Numa yang sedang memasak membantu ibunya, tidak
merasa keberatan memenuhi keinginan kakaknya.
“Mengapa aku harus berbelanja dengan uang
tabunganku?”
“O, Numa adikku sayang! Apakah engkau lupa, uang
tabunganku telah habis,” ujar Tima dengan mata mendelik.
“Eng, ya, ... baiklah. Uang tabunganku akan
kubelanjakan sesuai dengan kebutuhan kakak,” sela Numa.
Pagi harinya, Numa sibuk memasak penganan untuk
tamu Tima. la bekerja sungguh-sungguh agar kakaknya
senang. Sehabis memasak, Numa mencuci alat masaknya ke
sungai.
Begitulah kegiatan Numa sehari-hari bila ibunya tidak
di rumah. Numa bekerja keras sedangkan Tima bersenang-
senang dengan teman-temannya.
Suatu hari, secara kebetulan Numa mendengar
percakapan kakaknya dengan teman-temannya. Ternyata
Tima telah memfitnah dirinya.
“Jadi, Numa itu bukan adikmu? Habis siapa?” tanya
teman Tima dengan suara bernada penasaran.
6