Page 16 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 16
2. MANDAU TERSERET ARUS
Hujan deras turun sampai dengan beberapa hari.
Desa Uteh basah kuyup, tanahnya tergenang air setinggi
lutut. Untunglah rumah-rumah semuanya berbentuk
panggung, cukup tinggi dari permukaan tanah.
Genangan air itu sangat mengganggu kehidupan
sehari-hari. Apalagi bagi Ma Kili yang biasa berkeliling
mencari nafkah, menjual hasil kebunnya. la terpaksa diam
di rumahnya menunggu sampai air surut benar.
Selama Ma Kili di rumah, Tima mengeluh. Karena
dengan adanya Ma Kili di rumah, dirinya tidak bebas lagi
berbuat sesuka hatinya. la terpaksa membantu pekerjaan
yang sehari-hari dikerjakan Numa, seolah-olah begitulah
kebiasaannya. Akan tetapi, ia tidak tahan kemudian ia
berpura-pura sakit.
“Aku tidak bisa bekerja seperti biasa, Bu. Aku sakit.
Badanku terasa lesu dan kepalaku pusing sekali,” kata Tima
dengan bersikap pura-pura sakit.
“Kalau begitu istirahatlah, pekerjaan di rumah biar
ibu saja yang menyelesaikannya,” ujar Ma Kili.
10