Page 19 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 19

“Jangan-jangan, ada perahu yang hancur!” pikir Numa

             sambil mempercepat pekerjaannya.


                   Baru saja menyelesaikan cuciannya, tiba-tiba Numa
             melihat  sosok  tubuh  mengambang  di antara pecahan-
             pecahan kayu. Ia berteriak minta tolong karena sosok tubuh
             itu masih bernapas. Tampak tubuhnya bergerak perlahan

             dan matanya menatap Numa  penuh harap.


                   Entah  apa  yang  mendorong Numa tiba-tiba   ingin
             menolong sosok  tubuh itu. Lalu, Numa meloncat ke
             permukaan  air sungai dan berenang menghampiri  sosok

             tubuh itu. Betapa sukarnya berenang karena aliran sungai
             sangat deras. Numa harus menguras tenaga melawan arus
             dan bertahan agar tidak hanyut terbawa air.


                   Sosok tubuh itu ternyata seorang pemuda, keadaannya
             sangat payah. Tubuhnya penuh luka, pakaiannya compang-
             camping. la mengambang di  permukaan air  sungai itu.

             Numa lalu menopangkan tubuhnya pada sebilah kayu besar.


                   Numa berhasil menjangkau  tubuh  pemuda itu  dan
             menariknya  dengan  cepat  ke  tepi  sungai.  Tarikan  tangan
             Numa sangat keras sehingga kepala pemuda itu tersentak

             membentur kayu yang menopangnya.


                   “Aduh!” jerit pemuda itu, sesaat dia pingsan.




                                         13
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24