Page 20 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 20
Bagi Numa, kondisi pemuda dalam keadaan pingsan
itu sangat menguntungkan karena Numa dapat menariknya
dengan leluasa ke tepi sungai. la menguras tenaganya
melawan arus dan menahan tubuh pemuda. Teriakan
permintaan tolong Numa tidak terdengar oleh siapa pun
karena sungai itu jauh dari rumah penduduk.
Numa berhasil menyeret pemuda itu ke tepi sungai
dengan mengerahkan sisa-sisa tenaganya. Akhirnya, Numa
pun pingsan kepayahan di sisi pemuda itu.
Ma Kili di rumah merasa khawatir, hatinya cemas
dan gelisah. Numa belum juga kembali dari sungai. Ma Kili
kemudian menyusul ke kali. Ternyata Numa dalam bahaya.
Seketika Numa sadar melihat ibunya datang. Numa
bercerita tentang pemuda yang ditolongnya yang masih
tergolek dalam keadaan pingsan.
“Siapa pun dia kita harus menolongnya. Tubuhnya
penuh luka, sebaiknya kita bawa dia ke rumah,” kata Ma Kili
setelah memeriksa si pemuda.
Numa dan ibunya memapah si pemuda itu ke
rumahnya. Numa merawat luka-lukanya dan memberinya
ramuan. Dua hari kemudian si pemuda sudah sadar
meskipun luka-lukanya belum pulih benar.
14