Page 22 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 22

Sejak  saat  itu,  Mandau  tinggal  di  rumah  Ma  Kili.

             Mandau  dirawat  oleh  Numa  sehingga  beberapa  hari  saja
             keadaannya telah sehat. Hubungannya dengan Numa
             sangat baik, mereka bagaikan sepasang sahabat yang telah
             lama kenal. Sebaliknya, Tima tampaknya tidak suka dengan

             kehadiran Mandau di rumahnya.


                   “Sepertinya  pemuda itu sudah sehat. Sebaiknya
             dia  harus  segera  pulang,”  kata  Tima  dengan  suara  penuh
             kebencian memberi tahu Numa.


                   “Bila dia senang tinggal di sini apa salahnya? Lagi pula

             dia tidak akan merepotkan engkau, Kak!” Numa menimpali.


                   “Apa  kata  orang  nanti    bila  mereka  tahu  di rumah
             ini ada pemuda yang tidak jelas asal-usulnya?” tanya Tima
             berdalih.


                   Tima sedikit pun tidak pernah bersikap wajar kepada
             Mandau. Ia selalu mencemooh dan menunjukkan kebencian
             ketika Ma Kili menanyakan penyebabnya.


                   “Dia itu pemuda yang tidak berguna, Bu. Selain asal-

             usulnya tidak jelas, tidak satu pun yang dapat dibanggakan
             dari dirinya?  Keberadaannya di rumah kita  hanya akan
             menambah beban saja, “ kata Tima berapi-api.







                                         16
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27