Page 28 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 28

“Dari mana asalnya dan di mana  engkau

             mengenalnya?” tanya Ma Kili.


                   “Besok malam ia akan menjelaskannya, Bu. Bahkan,
             kukira besok itu tidak hanya sekadar datang, tetapi mungkin
             akan langsung meminang aku.”


                   “Tima,  engkau  sudah  yakin  kalau  kau  akan  cocok
             dengan  pemuda  itu?  Tidak  salah  pilihkah?”  Ibu  Tima

             mempertegas pertanyaannya.


                   “Aku  tidak  pernah  salah  pilih,  Bu.  Tidak  seperti  si
             Numa yang memilih pemuda Mandau itu.”


                   “Tima, berhati-hatilah engkau kalau bicara!”


                   Esok malam laki-laki yang bernama Kiban itu betul
             datang  ke  rumah  Tima.  Dia  membawa  bingkisan  yang

             beraneka  rupa.  Dia mengaku  berasal  dari Nangapinoh.
             Kedatangannya memang seperti apa yang dikatakan Tima,
             tidak  sekadar  berkenalan, tetapi langsung  mengajukan
             lamaran.


                   Ma  Kili  melihat  sesuatu  yang  tersembunyi  di  balik
             ucapan  dan pandangan mata  Kiban.  Sikap dan tindak-

             tanduknya seperti dibuat-buat. Sesungguhnya Ma Kili  tidak
             senang kepada Kiban. Namun, Tima mendesak ibunya agar
             menerima lamaran Kiban.



                                         22
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33