Page 29 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 29
Akhirnya, Ma Kili terpaksa menerima lamaran
Kiban kepada Tima. Hari pernikahan pun ditentukan. Dan
pernikahan akan dilangsungkan sesederhana mungkin,
mengingat keadaan Ma Kili yang serba sederhana.
Pernikahan Tima dan Kiban berlangsung sangat
sederhana, tetapi tidak menyimpang dari adat dan kebiasaan
di Desa Uteh. Kepala suku sempat menghadirinya. Setelah
usai pernikahan, Kiban langsung memboyong Tima ke
Nangapinoh.
Ma Kili berat melepas kepergian Tima. Entah
mengapa, hatinya tidak ikhlas. Meskipun demikian, Tima
tampaknya sangat bahagia.
Hanya beberapa hari setelah Kiban memboyong Tima,
Ma Kili jatuh sakit. Numa merawatnya dengan hati cemas,
Mandau pun tidak berlepas tangan. Sakit Ma Kili kian hari
kian gawat.
Mandau berusaha mencari dukun untuk
menyembuhkan Ma Kili. Keadaan Ma Kili semakin gawat,
tidak satu pun dukun dapat menyembuhkannya.
Di dalam sakitnya, Ma Kili selalu mengigau memanggil-
manggil Tima, tiada henti-hentinya. Numa merasa sedih
sekali lalu, ia meminta tolong kepada Mandau mencari
Tima.
23