Page 30 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 30
“Bukankah engkau pernah ke Nangapinoh? Cobalah
cari Tima dan suaminya, lalu suruh pulang dahulu. Kurasa
keadaan ibu akan semakin gawat bila mereka tidak segera
pulang,” pinta Numa.
Mandau menyanggupi untuk mencari Tima dan Kiban
ke Nangapinoh. Namun, sebelum berangkat, Tima justru
muncul dengan tiba-tiba. Anehnya, kemunculannya tanpa
disertai Kiban.
“Aku datang tidak lama hanya karena ada sesuatu
yang mendesak. Aku ingin bicara dengan ibu,” kata Tima
ketika Numa menyambutnya.
“Ibu sedang sakit parah, syukurlah engkau datang!”
kata Numa dengan perasaan lega.
Tima sama sekali tidak tampak kaget dan kasihan
melihat ibunya, Ma Kili. Ia langsung menemui Ma Kili yang
terbaring dengan lemah dan duduk di sisi pembaringan.
“Tima, engkau pulang? Mana suamimu?” tanya Ma
Kili dengan suara yang sangat lemah.
“Suamiku sedang sibuk, Bu. Lagi pula, aku pulang
tidak akan lama. Aku memerlukan pertolongan Ibu.” Tanpa
memperlihatkan perasaan cemas karena keadaan ibunya
yang sedang sakit.
24