Page 31 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 31
“Suamiku memerlukan tambahan modal, Bu. Oleh
karena itu, aku harap Ibu mau menjual rumah ini, Bu.”
“Oh, …!” Ma Kili tersentak kaget lalu tidak sadarkan
diri.
Numa menjerit, lalu mendekap ibunya. Mandau
berusaha mencari dukun.
“Numa, engkau sebaiknya keluar. Biarlah aku bicara
empat mata dengan ibu!” kata Tima.
“Kak, di mana perasaanmu? Ibu sedang sakit. Kau
bukannya datang melihat ibu, malah meminta yang tidak-
tidak! Oh, di mana perasaanmu, Kak?”
“Keluar kau, Numa! Atau aku harus bertindak kasar
kepadamu?
“Kak, ibu tidak sadar, Jadi, ....”
“Keluar! Ayo, keluar dari kamar ini!”
Numa keluar dengan hati yang berat.
Tima mengguncang-guncang tubuh ibunya.
Kebetulan ibunya sadar kembali, tetapi dengan mata yang
berlinang. Tima sekali lagi mengemukakan keinginannya
agar ibunya menjual rumah.
25