Page 35 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 35

“Siapa yang membangun dangau sebagus ini? Rasanya

             bukan  sebuah dangau  lagi, ini tidak  beda dengan rumah
             kita. Hanya ukurannya agak lebih kecil,” tanya Ma Kili.


                   “Yang membangunnya, ya, tentu saja Mandau dengan
             bantuanku,” jawab Numa dengan wajah berseri-seri.


                   “Kuharap Ibu senang tinggal di sini, ya, Bu?”


                   Ma  Kili  sangat  gembira.  Senyum  kegembiraannya
             tersungging lirih.


                   Dangau itu dibangun dari bahan-bahan yang ada di

             seputar kebun. Dangau itu dibangun dari  bambu-bambu
             dan kayu yang ditata dengan sangat apik sehingga terasa
             bersih  dan nyaman.  Udara pun terasa lebih segar bila

             dibandingkan dengan di rumah yang telah terjual itu.


                   “Aku tidak mengira, Kak Tima akan senekat itu. Ah,
             jangan-jangan ia telah dipengaruhi suaminya,” kata Numa
             pada suatu hari kepada ibunya.


                   “Sudahlah,  Numa, ikhlaskan sajalah! Yang penting
             kita telah mendapat tempat yang baru, yang rasanya lebih
             nyaman ditempati,” kilah ibunya dengan lembut.










                                         29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40