Page 37 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 37
“Apa maksud Ibu?”
“Kau harus segera menentukan pilihan. Maksudku,
sebaiknya engkau segera bersuami. Ibu sudah tua, sakit-
sakitan pula.
Numa diam dengan menunduk. Tetapi dadanya naik
turun, disentak napasnya yang memburu-buru.
“Aku kira engkau telah menemukan pilihan yang
tepat, bukan?” tanya Ma Kili kemudian.
Numa menengadah sesaat menatap wajah ibunya,
tetapi kemudian menunduk lagi.
“Apa maksud Ibu?” tanya Numa sambil tetap
menunduk.
“Mandau memang pemuda yang baik. Aku setuju kau
memilih dia, Numa. Kulihat, Mandau pun senang padamu.”
“Mandau menjadi pilihanmu, bukan?”
“Ibu setuju?” Numa menemukan keberaniannya.
“Kalau engkau memilihnya, tentu saja setuju.”
“Meskipun Mandau tidak sehebat Kiban? Maksudku,
Mandau hanyalah penjaga kebun kita?”
31