Page 40 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 40

“Jangan kaget, Manis! Kami tidak bergurau.”


                   “Tetapi, mana mungkin Tima dan Kiban menjualnya?

             Kebun ini mutlak milik ibuku.”


                    “Lihatlah tanda jual-beli kebun ini. Periksalah dengan
             seksama,  di sini tertera  dengan  jelas.  Kebun  dan  seluruh
             isinya telah kami beli.” kata laki-laki itu.


                   “Oh, tidak mungkin! Tidak mungkin!”


                   “Tidak ada yang tidak mungkin, apalagi kami punya
             bukti  pembeliannya. Nah, seperti  kata  juragan kami tadi,

             kau  diberi waktu  selama  tiga  hari untuk  mengosongkan
             tempat ini.


                   “Tidak mungkin aku dapat mengosongkan tempat ini!
             Ibu tidak pernah menjualnya dan lagi pula ibu sedang sakit

             parah!”


                   Numa menjerit  seraya menghambur dipelukan
             ibunya.


                    “Ibu, oh ..., betapa kejamnya Kak Tima dan suaminya”
            jerit Numa seraya memeluk ibunya dengan keras.










                                         34
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45