Page 42 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 42
5. PERJALANAN KE NANGAPINOH
Mandau pulang, seperti biasa membawa uang yang
banyak. Hasil kebun yang dijualnya ternyata laku keras. la
pulang dengan sangat gembira. Akan tetapi, ketika melihat
Numa dan Ma Kili bersedih, ia benar-benar heran.
Keheranan Mandau berubah menjadi terkaget-kaget
setelah Numa menceritakan apa yang terjadi. Ia benar-
benar tidak mengerti mengapa Tima dan Kiban senekat dan
sejahat itu. Apalagi keadaan Ma Kili yang sedang sakit.
“Nak Mandau, sekarang ini ibu tidak dapat berpikir
apa-apa. Segalanya kuserahkan padamu dan kumohon
engkau dapat mencarikan jalan keluar bagi kami dari
kesengsaraan yang sedang kita hadapi,” kata Ma Kili dengan
air mata bercucuran.
“Ke mana kita harus pindah?” tanya Numa.
Mandau berpikir keras. Tidak berapa lama kemudian
ia berkata,” Satu-satunya jalan untuk menghadapi kenyataan
ini, kita harus pindah dari sini. Tentunya ke tempat yang
lebih baik, agar ibu dapat dirawat dengan sesempurna
mungkin.”
36