Page 45 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 45
“Di Nangapinoh nanti, kau akan melihat keadaan
lebih menarik lagi, Numa,” ujar Mandau.
“Di Nangapinoh? Apakah kita akan ke sana?”
“Untuk apa? Untuk mencari Kak Tima dan Kiban?”
“O, teramat sulit untuk mencari mereka. Aku
membawa kamu dan ibu ke Nangapinoh untuk mengubah
kehidupan, Numa.”
“Maksudmu Mandau?”
Mandau menjelaskan bahwa di Nangapinoh itu dia
mempunyai kenalan yang menjadi abdi raja. Rumahnya
besar dan selalu kosong karena kenalan Mandau itu tinggal
di keraton raja untuk melaksanakan tugasnya.
“Kenalanku itu pernah meminta agar aku menempati
rumahnya itu, sesuka aku. Kupikir mengapa harus disia-
siakan? Kita tinggal di rumahnya dan ibu pasti terawat
dengan baik. Sementara itu, aku akan mencari pekerjaan
apa saja asalkan halal,” kata Mandau.
“Sementara kau mencari pekerjaan, aku tinggal di
rumah merawat ibu,” sela Numa.
Mandau memegang bahu Numa dengan lembut. Lalu
katanya,” Kenalanku itu cukup berpengaruh di kalangan
keraton raja, Numa. la pernah berkata kepadaku, katanya
raja sedang mencari gadis-gadis seusia kau, Numa.”
39