Page 16 - Sultra-Raja Indara Pitara
P. 16

ikan-ikan besar yang dijatuhkan oleh burung rajawali. Sepertinya

                  raksasa  itu  sudah  lama  tidak  mendapatkan  makanan.  Rajawali

                  pun  dengan  tangkas  tak  henti-hentinya  melemparkan  ikan  dari

                  udara.  Tak  lama  kemudian  raksasa  itu ambruk  tertidur  karena
                  kekenyangan.  Rajawali  pun   bergegas  menghadap  raja  untuk

                  melaporkan keadaan.

                       “Jadi, raksasa itu sudah tertidur kekenyangan? Hebat kamu,
                  Rajawali.  Baiklah  kita  semua  akan  mendekati  pohon  mangga

                  pangka. Terbanglah engkau Rajawali, dan kami akan mengikutimu.”

                       Dengan  cekatan  ketiganya  melesat  mengikuti  petunjuk

                  yang diberikan oleh Rajawali. Tak lama kemudian mereka sudah

                  menemukan pohon mangga pangka. Benar, inilah pohon mangga
                  yang dimaksud permaisuri. Pohon mangga itu hanya berbuah sebiji

                  dan itu pun letaknya ada di ujung dahan.

                       “Pengawal, kalian berdua berjaga-jaga di bawah. Saya sendiri
                  yang akan mengambil mangga itu.”

                       Dengan  cekatan  raja  memanjat  pohon  mangga.  Raja

                  mempergunakan  kemampuan  meringankan  tubuhnya  yang

                  sempurna sehingga dengan cepat bisa menjangkau buah mangga

                  yang ada di ujung dahan. Setelah mendapatkan mangga itu, raja
                  bergegas turun ke tanah. Namun, belum sampai di tanah terdengar

                  suara  keras  menggelegar  seakan-akan  hendak  membelah  bumi.

                  Rupanya raksasa itu sudah terbangun sempoyongan. Raja memberi
                  isyarat  kepada  kedua  pengawalnya  agar  tidak  bergerak  dan

                  berkata apa-apa.

                       “Oh…oh…oh...,  saya  mencium  aroma  sedap  tubuh  manusia.

                  Hari ini rezeki saya sangat banyak rupanya. Tadi tiba-tiba banyak

                  ikan berjatuhan. Sekarang dapat kiriman lagi daging segar manusia.
                  Ha...ha...ha….” Raksasa itu terus tertawa terbahak-bahak sampai








                                                            8
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21