Page 24 - Sultra-Raja Indara Pitara
P. 24

“Ampun,  Tuanku.”  Seorang  ahli  nujum  angkat  suara

                  memecahkan keheningan.
                       “Ya, bicaralah ahli nujum dari Walangka.”

                       “Ampun,  Tuan.  Yang saya  lihat  dari  penerawangan  hamba

                  yang  bodoh  ini,  Putra  Mahkota  menderita  penyakit  gatal  yang

                  tidak biasa.”
                       “Maksudmu?”

                       “Saya mohon ampun yang sebesarnya-besarnya. Penyakit gatal

                  yang diderita putra mahkota ini bukanlah gatal biasa, Tuan. Oleh

                  karena itu, tidak bisa pula diobati dengan cara biasa. Di sini saya
                  mendapat petunjuk bahwa putra mahkota harus dibawa ke tengah

                  laut untuk diobati di sana.”

                       “Apakah itu tidak terlalu berbahaya? Anakku ini baru berusia

                  setahun.  Bagaimana ia  bisa  menghadapi  cuaca  di laut  sana?”
                  muncul kekhawatiran dari raja.

                       “Dalam  penerawangan  hamba,  hanya  ini  pilihan  yang  ada,

                  Tuan.”

                       “Kalau  memang  tidak ada  pilihan  lain, demi  kesembuhan
                  putraku,  kita  akan  berangkat  besok pagi.  Akan  tetapi,  ingat,

                  perjalanan ini perjalanan yang penting. Kita semua harus membawa

                  putraku dengan hati-hati.”

                       “Tentu,  Tuanku,  kami  pasti  akan  berhati-hati  dan  menjaga
                  putra mahkota dengan baik. Kami akan mempertaruhkan nyawa

                  kami  demi  keselamatan  putra  mahkota.”  Ahli nujum  berusaha

                  meyakinkan raja dan permaisuri yang kelihatannya masih bimbang

                  untuk melepas putra mahkota.
                       “Semoga  Yang  Mahakuasa  melindungi  perjalanan  ini  dan

                  putraku  dapat  kembali  dalam  keadaan  sehat.”  Permaisuri  tak

                  henti-hentinya menciumi dan mendekap Indara Pitara.

                       “Sekarang  juga  kita  akan  melakukan persiapan,  mudah-
                  mudahan besok cuaca bagus dan kita bisa langsung berangkat.”





                                                           16
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29