Page 29 - Sultra-Raja Indara Pitara
P. 29
bahagia. Ketika terbangun dia menemukan seorang bayi tergeletak
di pekarangan pondoknya. Bayi itu tidak lain adalah Indara Pitara.
Putera mahkota dari Kerajaan Burinaga itu diterbangkan oleh raja
petir dan dijatuhkan di sebuah pondok sederhana di pinggir hutan.
Pondok itu milik bhangke-bhangkele. Sang nenek merasa sangat
gembira karena mendapatkan seorang anak yang bisa menjadi
teman atau penghibur dalam sisa hari tuanya. Nenek itu memberi
nama bayi itu dengan nama Indara Pitara berdasarkan petunjuk
dari mimpi yang dialaminya selama tiga malam berturut-turut.
Keduanya pun hidup bersama. Nenek mengasuh dan
membesarkan Indara Pitara dengan penuh kasih sayang. Ia
memperlakukannya bagai mengasuh cucu sendiri. Demikian pula
dengan Indara Pitara yang sangat menyayangi nenek. Indara
Pitara tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah. Ia sangat
rajin membantu nenek bekerja. Pagi-pagi sekali ia sudah bangun
dan mengisi tempat air. Setelah sarapan, ia pun ikut nenek
membersihkan kebun singkong yang ada di samping rumah.
***
21