Page 48 - Sultra-Raja Indara Pitara
P. 48

memperhatikan orang tua yang ditunjuk salah seorang  bidadari.

                  Orang tua yang merupakan penyamaran Indara Pitara itu sedang

                  membersihkan ilalang di sekitar pondok nenek. Ia berpura-pura

                  tidak mengetahui kehadiran para bidadari.
                       “Maaf, Kakek.”

                       “Ya, mengapa?” Indara Pitara pura-pura tidak tahu apa-apa.

                       “Di  tempat  ini  tidak  ada  orang  lain,  selain  Kakek  dan  kami
                  bertujuh. Pakaian terbang adik kami hilang. Kalau bukan Kakek,

                  siapa lagi yang mungkin mengambilnya?”

                       “Apa?” Kalian menuduhku mencuri? Keterlaluan sekali kalian

                  ini.” Indara Pitara berpura-pura marah.

                       “Maaf,  Kakek.  Di  sini  tidak  ada  lagi  orang  lain.  Tolonglah
                  kembalikan pakaian terbang adik kami.”

                       “Bagaimana  saya  mau  mengembalikan  pakaian  terbang  adik

                  kalian kalau saya memang tidak melihatnya, apalagi mengambilnya.”
                  Nadanya mulai meninggi.

                       “Tolonglah, kembalikan pakaian terbang itu.” Bidadari sulung

                  tetap berkeyakinan kalau pakaian terbang adiknya disembunyikan

                  oleh Indara Pitara.

                       “Saya bersedia mengembalikan pakaian terbang adikmu asalkan
                  kalian bawa saya ke kayangan. Bagaimana? Kalian setuju?”

                       “Baiklah, orang tua. Kami setuju dengan syaratmu. Sekarang

                  kembalikan pakaian terbang adik kami.”
                       Orang tua yang tidak lain adalah Indara Pitara tidak berpikir

                  lama.  Ia  segera  berlalu  mengambil  pakaian  terbang  si bungsu

                  yang  disembunyikannya  di balik  semak-semak.  Sesuai  dengan

                  kesepakatan, mereka pun terbang ke kayangan sambil membawa

                  Indara Pitara. Namun, setelah agak tinggi Indara Pitara dilepas.
                  Untungnya,  tubuh  Indara  Pitara  tersangkut  pada  dahan  pohon








                                                           40
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53