Page 12 - Cerita Raja Sinadin
P. 12
yang berukuran sedang. Dari jauh kadang terdengar
bunyi orang yang sedang mengapak kayu. Kemungkinan
besar ada orang lain juga yang mengambil kayu.
Sampai menjelang siang, Ibu Sani dan Pak Tohari
telah banyak mengumpulkan kayu bakar. Keduanya
segera menyatukan kayu-kayu bakar tersebut dalam
ikatan-ikatan berukuran kecil.
“Ibu sebaiknya kita segera pulang, kayu bakar ini
telah cukup banyak,” kata Pak Tohari kepada isterinya.
“Ya, tetapi sebelum pulang kita istirahat. Saya
haus sekali,” kata isterinya. “Kita istirahat dekat pohon
bambu itu, Pak. Pohon itu tampak rindang sekali.”
Siang yang panas tidak terlalu dirasakan dalam
hutan yang masih lebat. Hanya celah-celah di tepi daun
yang terbuka terkadang tembus oleh sinar matahari.
Tempat Ibu Sani dan Pak Tohari bersantai memayungi
keduanya bagai payung raksasa yang dengan kokoh
memberikan rasa teduh bagi keduanya.
Perbekalan yang mereka bawa masih cukup banyak
tersisa. Walaupun sudah mulai dingin, air putih dan
rebusan ubi tersebut masih terasa nikmat untuk mereka
5