Page 18 - Cerita Raja Sinadin
P. 18

“Pak, ini bayi. Bayi, Pak. Bayi siapa ini, Pak?” tanya
            istrinya.

                 “Entahlah, Bu. Mengapa orang tuanya begitu tega

            meninggalkan bayi ini di tengah hutan sendirian?” sahut

            suaminya.
                 “Mengapa bayi ini dibuang ya, Pak?” tanya isterinya

            kembali.  “Manusia  sekarang  sudah  mulai  aneh.  Kita

            yang seumur-umur begini belum dapat anak, eh malah

            orang lain dapat amanat Tuhan berupa anak menyia-
            nyiakannya seperti ini.”

                 Ibu Sani segera menggendong bayi tersebut. Pak

            Tohari  segera  membuka  sarung  serta  bajunya  untuk

            menutupi tubuh bayi agar tidak masuk angin. Bayi itu
            tampak masih merah. Bayi mungil itu diperkirakan baru

            berumur satu setengah hari.

                 “Apa  mungkin  ini  bayi  jelmaan,  Pak?”  tanya  ibu

            Sani kembali.
                 “Hus,  jangan  berpikiran  macam-macam,  Bu.

            Biarpun  tinggal  di  perkampungan,  tetapi  sebelum

            bertemu  dengan  Ibu  sewaktu  muda  dulu,  saya  sering

            merantau.  Dalam  merantau  tersebut,  belum  satu  pun



                                          11
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23