Page 30 - Cerita Raja Sinadin
P. 30

tidak bisa tidur beberapa jam menjelang subuh. Setelah
            matahari naik seukuran ujung tombak, barulah ia dapat

            tidur kembali. Namun, di penghujung pagi itu Pak Tohari

            tidak bangun lagi.

                 Istri Pak Tohari tidak ingin mengenang asal sebab
            meninggalnya Pak Tohari. Sang ibu tidak ingin bercerita,

            tetapi  orang-orang  yang  melayat  memaksanya  untuk

            bercerita. Katanya, asal muasal masa sedih ini diawali

            tiga hari yang lalu, pada waktu malam.
                 Awalnya  hanya  sebuah  mimpi.  Malam  itu,  Pak

            Tohari  mengalami  mimpi  buruk.  “Tan  Unggal, Tan

            Unggal, lepaskan  anak-anak  itu.”  Kalimat-kalimat  itu

            dia ucapkan dalam tidurnya.
                 “Kalimat  igauan  itu  sangat  jelas  kudengar,”

            kata istri Pak Tohari. “Siangnya Ibu tanyakan perihal

            kalimat  igauan  itu  kepada  Bapak.  Beberapa  kali  Ibu

            tanyakan,  Bapak  hanya  diam.  Selama  tiga  hari  itu
            Bapak selalu terlihat murung. Ia tidak banyak bicara.

            Bila menginginkan sesuatu ia hanya menunjuk ataupun

            ia sendiri yang akan mengerjakannya. Ibu turut sedih

            melihat perubahan Bapak.”



                                          23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35